Kamis, 25 Januari 2018

MENDAPATKAN PENGHASILAN PASIF 100 JUTA SEBULAN

Memiliki penghasilan pasif 100 juta pasti tidak terbayangkan bagi sebagian besar orang. Bahkan bagi saya dulu. Kalau mendapatkan penghasilan aktif 100 juta sebulan sih cukup mudah, tinggal menjadi dokter spesialis atau pengacara, direktur atau berdagang sembako, jualan mobil, jadi agen asuransi, agen rumah dan sebagainya. Tetapi jika mereka tidak cerdas finansial, maka sudah terbukti bahwa penghasilan aktif yang besar justru menyebabkan semakin miskin yang ditandai dengan bekerja semakin keras dari waktu ke waktu hanya untuk mempertahankan tingkat kehidupan, dan hutang yang semakin besar. Karena merasa bisa membayar cicilan, dengan mudah mereka kredit (berhutang) rumah, mobil mewah dan sebagainya. Tanpa tahu bahwa hidup mewah dengan penghasilan aktif adalah orang miskin.  Ibarat menarik gerobak isi barang, semakin lama gerobaknya semakin penuh barang, suatu saat pasti tidak mampu lagi menarik bebannya itu. Karena kita sendiri yang harus menarik gerobak yang semakin berat itu. Berbeda dengan mereka yang memiliki penghasilan pasif, ibaratnya naik gerobak yang ditarik kuda. Semakin besar penghasilan pasifnya dan semakin banyak sumbernya atau pipanya, maka semakin relaks kita karena sang kuda semakin banyak dan kuat serta sudah jalan sendiri sendiri.

Penghasilan pasif 100 juta sebulan itu ibarat memiliki deposito Rp. 20.000.000.000,-(20 milyar) . Bank umum biasanya memberi bunga deposannya sekitar 50%-60% dari keuntungan akibat deposito itu. Itu dirupakan bunga 6%-7% (bank umum) atau nisbah/porsi bagi hasil (bank syariah) yang jatuhnya ya kisaran 6%-7%  (naik turun berdasarkan keuntungan bank). Besaran akhirnya tergantung posisi tawar deposan. Deposan besar bisa mendapat bunga atau nisbah yang besar pula, kalau deposan kecil ya terpaksa ikut tarif terendah. Ambil saja yang rata rata yaitu 6%, maka deposito 20 milyar akan menghasilkan 100 juta sebulan. Untuk mendapatkan uang 20 milyar, jika Anda menabung 20 juta sebulan, maka membutuhkan 1000 bulan atau 83 tahun. Jika menabung 2 juta sebulan, butuh 830 tahun. Artinya itu suatu hal yang hampir mustahil. 

Untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif sebesar penghasilan akhir saja, kita perlu punya deposito 200x penghasilan terakhir (bunga atau nisbah 0,5 % /bulan). Jika kenaikan gaji, bunga bank dan inflasi hampir sama, maka untuk bisa mendapatkan uang sebesar 200x penghasilan, jika kita menyisihkan 20% atau seperlimanya setiap bulan, butuh waktu 200 x 5 = 1000 bulan atau 83 tahun. Untuk bisa mendapatkan hasil 200 x penghasilan dalam waktu 40 tahun sehingga saat pensiun nanti penghasilan Anda tidak berubah, maka Anda perlu mendepositokan 200/480 x 100% = 41% sejak awal Anda bekerja di usia 25 tahun, sehingga nanti usia 65 tahun kehidupan Anda terjamin. Apakah Anda bisa ? lagi lagi sepertinya mustahil.

Kemudian bagaimana caranya agar saya bisa mendapatkan penghasilan pasif 100 juta sebulan ? Apakah saya harus menjalankan bisnis ini dan itu, investasi ini itu ?. Kalau itu Anda lakukan, maka Anda akan mendapatkan penghasilan pasif 100 juta sebulan di alam kubur, meninggal karena stress.

Beberapa tahun lalu, ketika awal awal belajar tentang pikiran, di sebuah pertemuan orang tua murid HSKN (Home Schooling Kak Seto) Surabaya, saya sempat ngobrol sebentar dengan pak Ariesandi, salah satu pakar hipnoterapi dan pikiran. Kami sama sama menyekolahkan anak kami disana. Saya bertanya ke beliau :”Maaf pak, bagaimana kita bisa tahu bahwa pola pikir kita ini sudah pola pikir kaya ?” Beliau menjawab :”Dari kehidupan kita. Ibarat komputer, pola pikir itu harddisk dan kehidupan kita layarnya. Kita hanya bisa melihat isi hardisk dari apa yang ada di layar komputer”. Jadi kita baru tahu bahwa pola pikir kita ini benar benar pola pikir kaya dari kehidupan kita, apakah kita sudah mengarah menuju kaya atau sebaliknya ?. Bagaimana cashflow kita?, bagaimana cara kita menggunakan uang?, bagaimana Indeks Kemakmuran kita ?, Jika semakin hari indeks kemakmurannya semakin menurun, meskipun saat ini penghasilan aktif kita puluhan atau ratusan juta, tetap saja kita sebenarnya memiliki pola pikir miskin karena secara keuangan kita bertambah miskin. Meskipun kita sendiri merasa kaya karena memiliki penghasilan besar, rumah besar dan mobil banyak. Kaya tidaknya kita bukan dilihat dari itu, tetapi dilihat dari Indeks Kemakmuran kita. Lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 1 (lihat e book Kecerdasan Finansial Dasar).

Jadi sebenarnya bagaimana cara kita mendapatkan penghasilan pasif yang besar itu ? Gampang sekali, yaitu dengan menggunakan bakat terbesar kita, MENIRU !! ditambah dengan percaya akan hukum hukum alam. Hanya itu !!

Siapa yang bisa kita tiru ?  mereka yang sudah sukses dan memiliki penghasilan pasif yang besar. Anda bisa menirunya, karena hanya 3 bidang yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan penghasilan pasif besar yaitu Investor, Konglomerasi dan networking. Saya tidak menyinggung waralaba karena itu hanya bisa jika Anda sudah memiliki uang. Anggap saja Anda memulai tanpa memiliki uang banyak :

1.Investor memulai dengan membantu menyukseskan orang lain. Investor saham menyukseskan pialang, investor sapi menyukseskan para peternak. Sementara pialangnya tidak pernah rugi karena mereka mendapat fee dari setiap transaksi baik itu transaksi rugi maupun untung. Sebaliknya si investor bisa untung dan bisa rugi, baik karena ketidak jujuran orang yang dibantu sukses (peternak/pialang) maupun karena faktor lain. Tetapi lama kelamaan, hasil si investor akan lebih besar dari pialang atau peternak, karena si investor bisa memiliki banyak sapi atau saham, sedang si peternak hanya mampu merawat beberapa ternak saja, begitu juga si pialang hanya bisa menangani beberapa transaksi.

2.Kebanyakan para konglomerat memulai kerajaannya dengan magang kepada seseorang, membantu menyukseskan seseorang hampir tanpa pamrih dan bersikap jujur. Jika di titik ini dia gagal dan malah menipu orang kaya yang diikuti, maka kariernya akan berakhir. Kemudian ketika mulai bisa membuat perusahaan sendiri, di awal awalnya mereka juga membuat sukses banyak orang dulu, sementara mereka sendiri belum mendapatkan apa apa :
  1. Pemilik perusahaan konvensional kuadran kanan, membayar dulu untuk bisa membangun pabrik, membayar direktur dan karyawan. Pada saat merintis, apa yang diperoleh para pekerja yang membangun, para direktur dan karyawan jauh lebih besar dibanding yang diperoleh pemilik perusahaan. Tetapi lama kelamaan bisa berbanding terbalik, pemilik bisa mendapat keuntungan sama besar atau lebih besar dari total yang diterima karyawannya. Sementara karyawannya menerima segitu gitu saja secara perorangan (karena harus dibagi ke banyak karyawan), si pemilik akan mendapat bagian semakin besar.
  2. Pemilik perusahaan penjualan online seperti Alibaba, Bukalapak, Tokopedia dan lain lain, pada awalnya tidak mendapat apa apa, sementara para penjual yang dia layani sudah mendapat keuntungan dari jualannya. Jack Ma selama 3 tahun tidak mendapat uang, tetapi saat ini, dia mendapat ribuan kali lipat dari para penjualnya. Sementara para penjual online ya begitu begitu saja hasilnya, mereka yang melayani kehidupannya akan melesat.
3.Perusahaan aplikasi angkutan, nyaris tidak mengambil untung dari para pengemudi yang dia layani. Tetapi pada akhirnya, pengemudi yang sejak awal sudah dibantu dan diuntungkan itu hidupnya ya begitu begitu saja karena ada di kuadran kiri, sedang pemilik perusahaan akan semakin kaya dengan semakin banyak pengemudi yang dilayani.Para pemain networking atau MLM yang sukses, sejak awal selalu membuat sukses orang lain. Mereka mau mengikuti sistem, ketika mulai aktif, mereka langsung belanja dan menambah sedikit penghasilan mentornya tergantung struktur dan peringkat si mentor (sekitar 3% dari belanjanya masuk ke mentor). Jika di titik ini saja dia tidak mau, maka hampir pasti gagal (tidak mau belanja dan kemudian di duplikasi). Ketika mulai membangun bisnis, dia mulai melayani anggota baru tanpa pamrih. Ketika anggota baru itu bergabung, mereka tidak mendapat uang sama sekali dari biaya bergabungnya anggota itu. Ini berbeda dengan money game atau bisnis jaringan kuadran kiri, dimana kita mendapat uang dari pendaftar baru, sehingga kita bekerja bukan untuk menolong orang, tetapi untuk memanfaatkan orang. Di bisnis jaringan kuadran kanan, saat menjoinkan orang, kita justru mendapat beban untuk membimbing. Si anggota baru diperkenalkan dengan sistem, mula mula dipinjami CD CD, di dorong (terkadang dipaksa) untuk hadir di pertemuan pertemuan untuk meningkatkan plafon rejeki mereka karena bergaul dengan orang yang sudah sukses. Barulah ketika si anggota tadi mulai aktif berbelanja dan membangun grup, dia mendapatkan hasilnya. Mungkin dari 10 yang dibimbing, hanya 1 atau 2 yang benar benar akan memberi hasil kepadanya. Tetapi para network builder atau pembangun jaringan yang akhirnya berhasil tersebut tidak peduli, dia terus melakukan dan melakukan sampai akhirnya berhasil mendapat penghasilan pasif besar dan bisa freedom seumur hidup dia dan keturunannya. Semakin banyak anggota yang dibantu dan dibimbing sehingga sukses, akan semakin besar penghasilannya. Hukum Alam Memberi dan Menerima akan selalu bekerja.

Di setiap cara itu selalu ada resiko kegagalan, bahkan yang gagal jauh lebih banyak dibandingkan yang berhasil. Mereka yang gagal umumnya karena tidak memiliki kesabaran, ingin segera mendapat hasil dan tidak mau rugi. Para investor ketika merasa rugi satu dua kali sudah berhenti berinvestasi. Para calon pengusaha kuadran B sama juga, setelah bangkrut satu dua kali karena ditipu orang yang dia sukseskan, kemudian berhenti menyukseskan orang lain dan mengerjakan sendiri semuanya, kembali ke kuadran S atau pengusaha kecil. Para pengusaha networking juga sama, yang gagal adalah mereka yang tidak memiliki kesabaran dan enggan menyukseskan orang lain. Ada yang enggan belanja produk, ada yang ketika sudah menjalankan beberapa bulan kemudian berhenti karena merasa tidak mendapatkan uangnya. Mereka orang orang yang rugi, ibarat sudah menanam, tidak mau merawat karena merasa tanamannya tidak segera berbuah. Kemudian mereka berhenti merawat pohon itu dan meninggalkan lahannya. Akhirnya dirawat orang lain dan orang itulah yang mendapatkan hasil.

Seperti yang dikatakan salah satu rekan bisnis saya mbak Allisa Wahid, bisnis ini sangat islami karena telah memaksa orang untuk selalu berbuat baik dan menghindari dosa. Mereka yang sudah berhasil, tidak mungkin berani ke tempat tempat maksiat. Begitu mereka mendatangi tempat itu, selesai sudah. Begitu mereka bertindak tidak jujur demi kepentingan pribadi, selesai sudah. Begitu dia bertindak kasar atau tidak adil kepada seseorang, selesai sudah. Bisnis yang sudah dibangun dengan susah payah akan runtuh seperti menara kartu tertiup angin. Tetapi dari pengalaman selama ini, yang tidak mau berubah tidak akan berhasil mendapatkan penghasilan pasif. KITA HARUS MAU DIUBAH JIKA INGIN BERHASIL. 

Dengan mengikuti BTD dan PL ini, Anda sebenarnya sudah bukan lagi Anda yang dulu. Anda sudah berubah, tinggal ego Anda yang akan menghalangi perubahan selanjutnya yaitu melakukan tindakan yang berbeda. Tetapi percayalah sepanjang Anda mengikuti proses di BTD dan PL selama beberapa tahun, Anda pasti bisa pada akhirnya menemukan jalan sendiri menuju penghasilan pasif 100 juta itu. Kecuali jika Anda memutuskan secara mental keluar dari lingkungan yang meningkatkan plafon rejeki ini dan secara mental pula masuk lagi ke lingkungan lama.

Tugas Anda adalah menjaga lingkungan tempat Anda berada secara mental, dan biarlah alam melakukan kerjanya.

Bagaimana dengan profesi seperti dokter, guru, notaris, pemilik rumah yatim, pengacara, dan banyak lagi. Bukankah pekerjaan mereka juga menolong orang dan membantu orang agar bisa lebih sukses? Mengapa mereka tidak bisa sesukses contoh contoh pebisnis kuadran kanan diatas ?  Penyebabnya karena mereka menolong dan langsung mendapatkan imbalannya. Sehingga seringkali niatnya bukan lagi menolong tetapi numpang hidup kepada yang ditolong, yaitu langsung mendapat penghasilan dari kegiatan itu. Kemudian langsung di nikmati, maka selesai sudah lingkarannya. Tidak ada lagi Hukum Alam Pertumbuhan ataupun Memberi dan Menerima disana, karena dis asudah menerima langsung, dan tidak sempat ditumbuhkan sudah habis dimakan.

Sudah sangat terbukti bahwa nasib kita itu ditentukan oleh pikiran kita. Dari cara kita berpikir, akan muncul tindakan tertentu. Tindakan yang diulang ulang akan memunculkan kebiasaan tertentu. Kebiasaan ini akan membuat kita memiliki karekter tertentu, dan karakter inilah yang akan menuntun kita menuju nasib kita. Untuk bisa memiliki nasib berpenghasilan pasif 100 juta keatas, kita perlu membangun karakter tertentu.

Banyak orang berusaha sukses dengan meniru tindakan orang lain. Mereka heran ketika mendapati bahwa hasil akhirnya tidak sama. Mereka lupa dengan hal terpenting, yaitu cara berpikir dari orang yang ditiru itu. Tindakannya sama, misal mengajak orang tetapi dengan niat (pikiran) yang berbeda, maka hasilnya akan berbeda. Maka semua kita tiru dari awal, yaitu dari pola pikirnya. 

KESIMPULAN.
Untuk memiliki penghasilan pasif besar sebenarnya setiap orang bisa, mulai penjahit miskin di Indonesia, penjual duren di Cina, profesor sampai penasehat presiden di Amerika. Syaratnya cuma satu, yaitu MAU BERUBAH.
Apapun dan siapapun Anda saat ini, apakah tinggal di gubuk atau di rumah mewah, apakah berpenghasilan satu juta atau ratusan juta per bulan, JIKA FAKTANYA SAAT INI Anda belum memiliki penghasilan pasif yang besar, berarti pola pikir Anda belum memenuhi syarat untuk bisa memiliki penghasilan pasif besar. Atau dengan kata lain Anda belum memiliki kepantasan untuk memiliki penghasilan pasif besar. Jika ingin memiliki penghasilan pasif besar, harus merubah pola pikirnya dahulu, kemudian merubah tindakan tindakannya, merubah kebiasaannya sehingga memiliki karakter tertentu dan barulah Anda memiliki nasib berpenghasilan pasif besar.

Karena itu di BTD ini pendidikannya ada 3 tahap, dimana 2 tahap pertama,  grup WA BTD (Building The Dream) dan PL (Program Lanjutan) untuk meningkatkan pola pikir, dan tahap ketiga (bagi yang mau), di CAA (Crown Ambassador Academy) untuk melatih tindakan, kebiasaan sampai pembentukan karakternya dengan menjalankan bisnis kuadran kanan dengan bimbingan. Tentu tidak semua orang akan berlanjut dari satu fase ke fase lain. Semua fase sifatnya sukarela, karena ini pendidikan orang dewasa, dimana Anda bebas untuk keluar dari grup kapan saja. 

Yang paling berat tentu di tahap ke tiga yaitu menumbuhkan kepantasan kita untuk bisa mendapatkan anugerah penghasilan pasif 100 juta per bulan dari Tuhan. Karena itu disini yang paling sedikit orangnya. Karena untuk masuk sini saja bawah sadar dan ego Anda sudah ketakutan terlebih dahulu. Bahkan salah satu murid saya mengatakan :”Ini bisnis yang paling dibenci orang. Anda mau apa tidak ?” Mereka yang bisa memiliki penghasilan pasif 100 juta, seperti yang dikatakan Robert T Kiyosaki adalah mereka yang bisa membangun dirinya sehingga memiliki sikap kepemimpinan yang tinggi, dan karakter yang kira kira seperti ini :
  1. Jujur, memiliki integritas tinggi.
  2. Bisa bersikap adil,
  3. Bersifat mengayomi semua orang dan menghindari menyakiti hati    seseorang.
  4. Mampu mengantongi egonya, tidak mementingkan dirinya sendiri
  5. Memiliki people skill yang tinggi.
  6. Selalu siap membantu siapapun tanpa pamrih.


Building the Dream, Sigit & Wati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.