Senin, 26 Februari 2018

BISNIS JARINGAN ATAU KORPORASI

Korporasi adalah salah satu jenis bisnis yang bisa membuat pemiliknya mendapatkan penghasilan pasif, yaitu ketika dia berhasil membuat sistem yang bagus sehingga bisnisnya autopilot. Butuh waktu 20-30ntahun untuk berhasil membuat sistem yang kuat dan akhirnya bisa di duplikasi sehingga terbangunlah sebuah jaringan korporasi yang disebut konglomerasi. Pemiliknya disebut konglomerat. Hanya sedikit sekali orang yang bisa membuat sebuah korporasi. Bahkan Robert T Kiyosaki tidak bisa membuatnya. Setelah bisnisnya besar, dia menjualnya dan kemudian berinvestasii di real estate dan membangun bisnis kecil di bidang penerbitan yang kemudian bangkrut karena ada sengketa dengan pelaksana di lapangan.  Yang bangkrut adalah bisnisnya, bukan Robert T Kiyosaki.

Pemasaran berjaringan atau bisnis networking juga salah satu jenis bisnis bersistem yang bisa memberikan penghasilan pasif. 

Yang tidak banyak orang tahu adalah networking bisa memberikan penghasilan pasif jika kita bergabung dengan bisnis pemasaran berjaringan yang sudah memiliki sistem yang baik dan kuat. Perusahaannya sendiri adalah sebuah korporasi, bahkan bisa juga konglomerat jika banyak perusahaan yang menjadi satu. Misal 5 besar perusahaan networking dunia yaitu Amway, Avon, Herbalife, Vorwerk, Infinitus itu bentuknya korporasi. Kita sebagai individu yang bergabung kesana, disebut menjalankan networking. 

Jadi kalau Anda ingin freedom melalui bisnis networking, bergabunglah dengan bisnis networking yang sudah mapan. Jika ingin mendirikan usaha networking sendiri, itu namanya akan membangun korporasi. Tidak banyak orang yang bisa, karena ada dua sistem yang perlu dibangun, sistem di dalam perusahaannya sendiri dan sistem networkingnya. keduanya sangat berbeda.  Karena itu begitu banyak perusahaan yang ambruk hilang timbul karena keridak mampuan membangus sistem intern perusahaannya. Biasanya masih dikelola secarea tradisionil, terkadang uang perusahaan dan keluarga tercampur. Padahal sudah melibatkan orang banyal. Belim lagi ketahanan imannya ketika menghadapi uang milyaran, Karena memang bukan korporasi melainkan perusahaan tradisionil, akhirnya kolaps. 

Karena itu pak Eric yang saya jumpai di Purwolerto bbrp bulan lalu, mengatakan bahwa belum ada bisnis networking buatan orang Indonesia yang bisa membuat pesertanya benar benar bebas finansial dan bebas waktu. Apa benar begitu, wallahualam karena saya bukan pengamat bisnis networking.

Yang perlu Anda ketahui hanyalah bahwa yang disebut bisnis networking atau pemasaran berjaringan yang bisa memberi penghasilan pasif adalah :

1. Bisnis tipe PROSUMEN, yaitu pemasaran produk dari produsen langsung ke konsumen. 

2. Perusahaannya sudah berbentuk korporasi yang memiliki sistem yang kuat. Perlu waltu 20-30 tahun untuk menjadi itu.

Jika salah satu faktor itu tidak ada, berarti bukan itu yang bisa memberi penghasilan pasif yang besar dan aman. Bulan berarti Anda tidak boleh bergabung. Itu hanya jika Anda sedang mencari penghasilan pasif. Jika tidak ya silahkan bergabung dengan bisnis yang mungkin baru tahun kemarin berdiri. Siapa tahu bisnis itu yang nanti bisa survive ? Silahkan, sepanjang Anda tahu bahwa di Amerika saja, dari 100 bisnis yang didirikan, hanya 1 yang bertahan di tahun ke 10.

Di N21 saya dididik untuk memiliki prioritas yaitu :
1. Tuhan
2. Keluarga
3. Bisnis

Keluarga diatas bisnis, karena itu saya lebih mementingkan keamanan keuangan keluarga saya dibanding pilihan pilihan bisnis yang "menarik" dan sesuai dengan ego kita. 
Tetapi itu adalah pilihan !!

Sigit & Wati.

Selasa, 20 Februari 2018

LIMA BAHASA KASIH (GARRY CHAPMAN)

Di rumah nomor 25 di jalan Sinabung, sang suami pulang agak terlambat, dia membawa kue coklat kesukaan isterinya. Sesampai di rumah, didapatinya si isteri dengan muka cemberut menyambutnya. Hadiah itu di terima tetapi tetap saja sepanjang hari isterinya cemberut. Mereka bertengkar membahas keterlambatan suaminya pulang ke rumah.

Di seberang jalan, suami yang lain juga baru pulang dari luar kota. Sesampai di rumah, isterinya bertanya :"Oleh oleh nya mana ?". Dengan terbata bata sang suami minta maaf dan menjawab bahwa seharian sibuk meeting sehingga nggak sempat beli oleh oleh. Sang isteri cemberut dan ketika suami mencoba merangkul, si isteri menghindar kemudian masuk ke dalam. Sepanjang hari suasana rumah menjadi tidak nyaman.

Apa yang salah dari ke dua suami diatas ? yang satu mencoba pulang membawa oleh oleh tetapi diacuhkan oleh isterinya. Sedang satunya tidak membawa oleh oleh dan membuat sang isteri marah.

Itulah yang umum terjadi di masyarakat kita, hal hal kecil yang tidak diperhatikan oleh masing masing. Komunikasi yang tidak nyambung antara suami dan isteri. Yang satu bicara bahasa inggris dan dibalas dengan bahasa perancis. Akhirnya keduanya merasa tidak cocok satu sama lain dan inilah bibit bibit sebuah perceraian. Kecuali kalau si suami bisa mencari uang banyak, maka si isteri akan memendam saja rasa ke tidak puasan tersebut. Karena khawatir dengan nasibnya jika nanti berpisah. Tetapi dia akan hidup menderita dan hanya bisa menopengi dengan kebahagiaan semu.

Kesalah pahaman itu terjadi karena masing masing tidak mengerti dengan bahasa kasih pasangannya. Seiap orang dari kita memiliki bahasa kasih sendiri sendiri. Jika mereka bicara dengan bahasa kasih yang kita mengerti, maka kita akan menganggapnya dia mencintai kita. Tangki cinta kita akan menjadi penuh. Sebaliknya jika dia berbicara dengan bahasa kasih yang tidak kita mengerti, maka kita jadi merasa tidak dicintai. Itu akan menguras tangki cinta kita. Jika tangki cinta kita terkuras habis, maka kita merasa tidak dicintai dan itu akan  meningkatkan potensi pertengkaran serta perpisahan. Setiap orang memiliki tangki cinta. Sepanjang tangki cinta itu terisi penuh, kita akan merasa dicintai dan juga bisa memberi cinta. Tetapi jika tangki cinta kita kosong, maka dunia seperti tidak menarik lagi.

Hampir semua penyebab ketidak harmonisan rumah tangga disebabkan karena ketidak mengertian masing masing pasangan dengan bahasa kasih pasangannya, Akibatnya mereka seperti berbicara dalam bahasa yang tidak saling di mengerti.

Garry Chapman mengatakan bahwa ada 5 bahasa kasih yang utama, yaitu :
1. Pelayanan
2. Hadiah
3. Sentuhan fisik
4. Waktu yang berkualitas.
5. Kata kata pendukung.

Pada kasus suami yang pertama, si suami mungkin memiliki bahasa kasih hadiah, sehingga dia merasa bahwa setiap orang akan senang jika mendapat oleh oleh makanan yang disukai. Tetapi sayang sekali, bahasa kasih isterinya adalah waktu yang berkualitas. Sehingga ketika suaminya terlambat datang, dianggap mengabaikan dia. itu menyebabkan kemarahan.

Di kasus ke dua, bahasa kasih suami adalah sentuhan fisik, dia senang di rangkul, ditepuk pundaknya dan sebagainya. Tetapi isterinya memiliki bahasa kasih seperti bungsu saya, yaitu hadiah. Ketika suami pulang dari luar kota tidak membawa oleh oleh, artinya dianggap tidak begitu mencintai dia. Tangki cinta di isteri mungkin berkurang lagi. Si isteri berkata dalam hati :"Sudah nggak bawa oleh oleh, maunya nyosor saja", dan dia menghindari rangkulan suami tadi.

Suami isteri akan tetap hidup harmonis sepanjang tangki cinta masing masing penuh.  Jika ada pihak yang tangki cintanya tersedot terus sampai habis, maka dinia rumah tangga menjadi seperti neraka. Isinya ribut terus atau diam diaman.

Salah satu cara paling jitu mengisi tangki cinta pesangan kita adalah dengan mengetahui apa bahasa kasih pasangan kita dan kemudian kita isi dengan bahasa yang dia kenal.

Jika bahasa kasihnya pelayanan, maka kita bisa memberi pelayanan atau membantu membereskan masalahnya. 

Jika bahasa kasihnya hadiah, usahakan setiap pulang dari mana saja, kita bawakan oleh oleh. Mungkin spotong terasi, atau mobil merci.

Jika bahasa kasihnya sentuhan fisik, sering seringlah merangkul, menepuk pundak, menggandengnya di jalan dan sebagainya. Dia akan merasa sangat dicintai.

Jika bahasa kasihnya waktu yang berkualitas, sering seringlah mengajak keluar berdua, atau hanya ngobrol berdua di rumah. Kedatangan yang terlambat akan menjadi masalah besar.

Jika bahasa kasihnya kata kata pendukung, kata kata kita menjadi sangat berarti. Pasangan kita akan mudah tersinggung dg kata kata yg tidak mendukungnya. Jadi sering seringlah memuji pasangan kita.

Usahakan terus menerus mengisi tangki cinta pasangan kita, dan dunia akan terasa seperti sorga.

Semoga bermanfaat,

Surabaya, 20 Februari 2018
Sigit & Wati

Senin, 19 Februari 2018

PANTAS KAYA

Satu satunya bakat manusia untuk bisa sampai ke puncak adalah MENIRU.  Sedangkan bakat yang lain itu sebenarnya bukan bakat melainkan hasil minat + latihan. Perlu 10.000 jam untuk menjadi mahir di satu bidang. Siapapun yang terlebih dahulu mencapai jam terbang itulah yang kemudian disebut "berbakat". Seseorang disebut memiliki bakat bermain bola, hanya karena dia memiliki minat dan kesempatan lebih besar untuk bermain bola. Begitu juga bakat musik dan sebagainya diperoleh berkat minat + latihan, bukan bakat sejak lahir. Satu satunya bakat yang melekat sejak lahir adalah meniru. Minat dan latihan itu bisa terjadi karena ada pengaruh dari luar dirinya. Entah lahir di lingkungan itu, atau besar di lingkungan itu.

Bill Gate, Steve Job dan beberapa temannya memiliki keahlian komputer yang lebih besar dari yang lain, karena pada saat SMA, orang tua murid membeli seperangkat komputer modern saat itu, sehingga anak anak itu menjadi keranjingan dengan komputer. Begitulah, angka 10.000 jam di bidang komputer dicapai jauh sebelum orang lain mencapainya. Ditambah dengan waktu yang mendukung, yaitu dimulainya pengembangan komputer rumah. Karena itu dedengkot microsoft, apple dan perusahaan software terkemuka lain umumnya seusia. Waktu yang tepat dan kesiapan. Jika sekarang akan meniru mereka, akhirnya hanya akan menjadi programmer papan bawah saja karena waktunya sudah tidak mendukung lagi.

Pemain top sepak bola di Kanada, umumnya kelahiran Januari sampai Maret. Ada sedikit di bulan bulan setelah itu dan nyaris tidak ada yang lahir bulan September keatas. Apakah mereka yang kelahiran Oktober, November dan Desember tidak ada yang memiliki bakat sepak bola ? Bukan itu, ini karena peraturan organisasi sepakbola disana. Penerimaan murid sekolah bola dilakukan ketika mereka berumur 11 tahun. Misalnya penerimaan tahun 2018 ini, maka yang diterima adalah semua yang kelahiran tahun 2007. Mereka yang kelahiran Januari 2007 dan yang kelahiran Desember 2007 selisihnya nyaris 1 tahun. Tentu saja di usia 11 tahun itu, secara rata rata badan mereka yang lahir bulan Januari lebih besar dan kuat dibanding yang lahir Desember di tahun yang sama. Akibatnya di kompetisi awal pembagian regu, liga kecil dan sebagainya, mereka yang lebih kuat akan masuk ke regu utama dan mendapat porsi latihan lebih banyak dibanding yang lemah. Itulah yang kemudian semakin menjauhkan jarak antara yang lahir awal tahun dan yang lahir akhir tahun. Mereka, karena sudah mendapat vonis sejak awal sebagai "kurang berbakat" dan mendapat porsi latihan lebih kecil dengan pelatih yang nomor dua, akhirnya tercetak sebagai pemain kelas dua. Padahal setelah usia dewasa, pada hakikatnya sudah tidak bisa lagi dibedakan antara yang lahir awal tahun dan akhir tahun. Tetapi jam latihan, tehnik latihan dan citra diri mereka yang kemudian membedakan antara yang berbakat dan yang kurang berbakat. Antara pemain kelas satu dan kelas dua.

Bagaimana dengan menjadi kaya ? Menurut nabi saya, 9 dari 10 pintu kekayaan berasal dari bisnis. Jaman itu yang namanya bisnis adalah dunia perdagangan. Coba lihat para orang kaya di Indonesia, pendidikan mereka rata rata S3. SD, SMP dan SMA. Kalau ada yang sarjana, biasanya itu generasi ke dua atau ke tiga seperti Abu Rizal Bakri. Perintis sebenarnya yaitu Achmad Bakri hanya lulusan SD. Mereka sejak muda sudah belajar berbisnis, dan mencapai 10.000 jam nya jauh lebih dini dibanding yang asyik sekolah. Belum lagiada beban sejarah di kalangan pribumi, yaitu cita cita utamanya adalah menjadi pejabat. Sehingga mereka yang terpaksa berbisnis, tidak akan melatih anaknya menjadi pebisnis handal sejak dini, tetapi berharap anaknya sekolah tinggi untuk nantinya menjadi pejabat.

Jika kita lihat profil orang kaya itu, mereka hanya memiliki 3 hal yaitu :
1. Cita cita nya tinggi, otomatis ini akan membawa mereka ke lingkungan plafon yang tinggi.
2. Kecerdasan Finansialnya tinggi, bisa mengatur uang dan mau menunda kenyamanan. Salah satu bentuk seseorang cerdas finansial adalah memiliki kemampuan untuk menunda kenyamanan.
3. Mampu membangun jaringan dan sistem bisnis. Bisa jaringan bisnis besar (konglomerasi), jaringan bisnis sejenis (waralaba) atau jaringan perorangan (networking).

Ke tiga hal itulah yang diajarkan disini. Dua yang pertama bisa diperoleh di grup WA Building The Dream dan Program Lanjutan melalui mendengar audio hipnoterapi 21x dan hadir di Leadership Seminar minimal 3x. Sedang yang ke 3 di grup Crown Ambassador Academy atau CAA. 

Jika Anda bisa memantaskan diri untuk menjadi kaya dengan cara mau merendahkan hati untuk melayani orang lain di BTD. Bersedia di salah pahami orang, tidak mudah tersinggung, mau bekerja bekerja dan bekerja tanpa hasil uang lebih dahulu dan terus bekerja sampai berhasil, mau menunda kenyamanan. Maka Anda berhak nantinya untuk menikmati kebebasan finansial dan waktu dan sepenuhnya memberi perhatian kepada orang lain, karena sebenarnya Anda sudah selesai dengan diri Anda sendiri. 

Berbeda dengan orang lain yang masih fokus mencari uang untuk menghidupi keluarga dan dirinya. Berapapun uang yang mereka peroleh akan habis juga dan perlu mencari lebih banyak lagi.

SELAMAT BERJUANG UNTUK MEMANTASKAN DIRI ANDA !!

Sabtu, 17 Februari 2018

PERTANYAAN MENGENAI POLA PIKIR

Sampai hari ini masih banyak yg japri dan menanyakan hal hal yg memang akan dirubah disini. Ada yg diuraikan panjang dan ada yg pendek. Intinya bisa di kategorikan bbrp jenis, misal :
  • Usia saya sudah sekian, apa masih bisa bebas finansial ?
  • Saya punya banyak hutang, (belasan sampai ratusan juta) apa bisa nanti bebas finansial ?
  • Bisnis saya jatuh bangun, bagaimana kiatnya agar bangun terus nggak jatuh jatuh (kira kira begitu arahnya dg segala variasi).
  • Saya sering ditipu orang, rekan bisnis, saudara dll.  Bagaimana caranya agar tidak ditipu ?
  • Kondisi sy bla bla bla, sebaiknya investasi apa yg bisa sy kerjakan ?
  • Saya karyawan tidak punya keahlian bisnis, dari mana sy bisa dapat penghasilan pasif ?

Jawabannya semua sama krn tidak ada yg spesial. Semua masalahnya adalah pola pikir kita yg sekarang ini tidak sesuai dg kebutuhan kita sekarang. Cara mengatasinya dengan merubah pola pikirnya melalui proses 3 tahap itu, dimulai secepatnya mendengarkan 2 audio hipnoterapi itu masing masing 21x.
Dalam proses mendengarkan akan banyak hambatan. Mulai yg paling berat tidak mau mendengar, sampai dimunculkan berbagai keluhan aneh aneh. Tindakannya sama. Teruskan saja sampai 21x. Karena tanpa mendengarkan itu, meskipun sudah membaca 42 e book yg sy buat, tidak akan terjadi perubahan apa apa. Cuma lebih pintar saja.

Baca E book Tiga Tahap Perubahan ini berulang kali. Selamat menjalankan proses perubahan. 

Rabu, 14 Februari 2018

Reinner Latief Pola Pikir Pengusaha



Video event silaturahmi dan sharing session pd 27 Nop'17
Pembicara Reinner Latief yang sudah sukses memiliki banyak perusahaan berbicara tentang Pola Pikir Pengusaha

Senin, 12 Februari 2018

MENGAPA MEMINTA KEPADA SESAMA ITU MENURUNKAN REJEKI KITA ?

Masih banyak pertanyaan seputar topik yg kemarin, soal minta meminta. Mengapa kalau meminta itu dampaknya akan berat bagi kita ?

Ada dua hukum alam yang langsung bekerja ke kita :

1. Hukum ketertarikan atau Law of Attraction : Pada saat kita meminta sumbangan, kita sedang memancarkan berita kepada semesta bahwa kita sedang kekurangan uang. Baik kita sedang meminta sumbangan untuk diri kita atau untuk lembaga. Itu akan menarik kondisi yang sama yaitu kondisi kekurangan uang, yg manifestasinya tentu menurunkan rejeki.  Kepada siapa ? Ya kepada yg memiliki perasaan itu alias si pengumpul sumbangan.

2. Hukum Sebab Akibat, atau siapa menabur angin dia akan menuai badai. Pada saat Anda meminta kepada seseorang, apalagi jika yg Anda mintai tidak bisa mengabulkan permintaan Anda karena tidak memiliki uang ataupun apa, Anda sedang menempatkan orang itu pada pikiran yg sama yaitu pikiran tidak memiliki uang, yang akan menarik penurunan rejeki pula bagi orang itu Siapapun yang menyebabkan rejeki seseorang merosot, rejekinya juga akan merosot lebih banyak lagi. 

Sekarang bayangkan Anda yg mengirimkan WA atau SMS atau surat permintaan sumbangan. Dari 100 surat, berapa yg bisa menyumbang. Yg tidak menyumbang itu telah Anda rugikan karena memunculkan perasaan tidak punya uang, perasaan bersalah tidak bisa menyumbang dan berbagai perasaan negatif lainnya. Orang itu menarik kemiskinan kepada dirinya sendiri dengan perasaannya itu. Bagaimana dengan Anda yang telah menyebabkan munculnya perasaan itu ? Siapa menabur angin, dia akan menuai badai. 

Tetapi jangan lantas digeneralisasi :"Kalau semua tidak mau menarik sumbangan, bagaimana dengan pembangunan masjid, gereja, pura, gedung RW?". Itu sama saja dengan berpikir "kalau semua jadi dokter siapa yg jadi pasiennya?"; "Kalau semua kaya dan pensiun, siapa yg akan bekerja". Karena hal itu tidak akan terjadi. Apalagi kalau ada fee sekian persen dari sumbangan itu. Semua akan semangat meskipun tahu ilmu ini. Lapar uang seringkali menutup logika karena saat lapar uang, yg berfungsi adalah otak reptil atau otak primitif kita. 

Bagaimana jika kita sebagai bendahara tempat berkumpulnya uang sumbangan itu ? Apa juga berdampak ke rejeki kita ? Iya berdampak, tetapi positif karena itu akan memunculkan perasaan kaya dan bisa memberi orang lain, meskipun yg diberikan itu bukan uang kita. Itu akan meningkatkan rejeki kita.

Coba Anda amati, siapa yg biasanya menjadi bendahara ? Pasti yg lebih kaya dibanding yg lain. Siapa yg ditugasi meminta minta sumbangan ?. Biasanya yg keuangannya biasa biasa saja cenderung miskin. 

Coba lihat bagaimana cerdiknya alam mengatur yang miskin bertambah miskin dan yg kaya tambah kaya ?

Tinggal Anda memilih mau berada di posisi yang mana?.

Surabaya, 13 Pebruari 2018 by dr. Sigit Setyawadi SpOG

Tak ada HAL yang akan berubah kecuali ANDA berubah


JANGAN MEMINTA PADA SESAMA

Sejak kecil saya sering melihat bude Darmi (?) datang ke rumah. Beliau tetangga depan rumah di jln. Pahlawan 25, rumah kontrakan orang tua sy dulu di Probolinggo (1963-1966). Jika ada bude Darmi, biasanya cuma berarti dua hal. Ibu tidak punya uang sehingga menggadaikan kain atau perhiasan, atau sdh punya uang untuk menebusnya. Bude Darmi adalah calo gadai yg membantu orang orang yg terlalu sibuk atau malu untuk datang ke pegadaian.

Jika membutuhkan uang, ibu saya tidak pernah meminjam uang ke saudara atau tetangga, tetapi ke pegadaian atau ke koperasi wanita. Menurut penjelasan ibu, jika kita meminjam ke badan resmi, maka otak kita akan bekerja keras mencarikan solusi untuk membayarnya, karena ada sangsi atau ancaman dibalik itu. Sebaliknya jika kita meminjam ke perorangan maka otak kita akan berhenti memikirkan jalan keluar krn tidak ada sangsi apa apa. 

Biasanya di saat kita akan meminjam, otak reptil kita atau otak primitif kita yg merangsang reaksi fight or flight  pada kondisi terdesak akan memunculkan  rencana rencana jitu untuk membayarnya. Semua jadi nampak mudah untuk membayar hutang itu, sehingga teman atau saudaranya tadi akan rela menghutangi mendengar janji janji kita. Tetapi jika hutang itu sudah diperoleh, akan berbeda lagi pikiran kita. Otak reptil kita tidak lagi berfungsi, dan yg mengambil alih adalah otak modern yg penuh dengan perhitungan untung rugi. Bahkan seandainya ada uangnya pun, Anda tidak akan membayar hutang itu kecuali ada paksaan dari luar. Itu adalah sifat manusia yg paling manusiawi, yaitu mencari jalan yg termudah. 

Di N21, tugas utama kita adalah menyukseskan orang yg kita mentori. Meminjamkan uang ke mereka merupakan pantangan, meskipun mereka mengatakan 1000 alasan mendesak utk meminjam. Karena hampir semua yg terlibat hubungan terlarang hutang piutang itu akan muntaber (mundur tanpa berita) dari grup. Entah yg menghutangi atau yg dihutangi. Sehingga masa depannya menjadi tidak menentu lagi hanya karena kebutuhan sesaat.

Awalnya saya tidak mematuhi nasehat mentor saya itu meskipun sebenar nya sdh banyak pengalaman, yaitu famili yg berhutang tidak pernah ada yg mengembalikan. Mungkin mereka merasa saya tidak butuh pengembalian uang itu. Sayapun mengikhlaskan dan faktanya kehidupan famili famili tadi semakin susah sedang saya semakin enak. 

Ternyata mentor saya sangat benar. Mereka yg pernah saya pinjami, entah uang, produk atau alat penunjang bisnis, tidak ada satupun yg muncul kembali di grup, benar benar sakit muntaber. Sampai sekarang tidak berani ketemu saya hanya karena uang bbrp ratus ribu saja.

Dari berbagai pengalaman itu, saya tidak lagi mau terlibat hutang piutang dg anggota grup. Bagaimanapun kerasnya mereka merayu saya.


Beberapa tahun lalu, saya mendapat bisikan dari seorang kenalan yg jauh lebih pakar tentang seluk beluk pikiran. Beliau mengatakan begini :"Pak Sigit, jika ada kepanitiaan pembangunan apa, jangan pernah mau ditunjuk sebagai pengumpul sumbangan. Karena meskipun itu bukan untuk kepentingan kita, saat kita MEMINTA SUMBANGAN, kita sedang menyiarkan pola pikir miskin dan butuh bantuan. Alam akan menanggapinya  dengan mendatangkan kemiskinan dan kekurangan kepada kita."

Itu kalau proses meminta untuk kepentingan pihak lain. Apalagi kalau meminta untuk kepentingan diri sendiri, vibrasi yang tersebar akan jauh lebih buruk.  Mungkin dalam proses meminta itu kita bisa mendapatkan sejumlah uang sesuai yg kita butuhkan. Tetapi dibalik itu, sebenarnya kita sedang kehilangan uang yang jauh lebih besar dari yg kita dapatkan itu. Yaitu rezeki yang tersumbat atau dialihkan. Sayangnya kita tidak tahu bahwa kita sedang rugi besar. 

Surabaya, 12 Pebruari 2018

Jumat, 09 Februari 2018

MEMANFAATKAN WAKTU


Setiap orang diberi waktu yg sama setiap harinya, yaitu 24 jam. Secara umum, ada 8 jam yg dimakan utk tidur, makan, sembahyang dll. Kemudian ada 8 jam untuk bekerja mencari uang (waktunya dijual). 

Kita hidup biasa saja atau memiliki kehidupan yg luar biasa, tergantung  pemakaian yang 8 jam sisanya. Apakah dibuang, dijual atau ditanam. Dibuang berarti santai, dijual berarti kerja cari uang. Ditanam berarti bekerja membangun aset. Bekerja bekerja bekerja tanpa dibayarkemudian dibayar dibayar dibayar dan terus dibayar. Kita panen waktu di sisa kehidupan kita. Bisa kita gunakan utk lebih mendekatkan diri ke keluarga, Tuhan atau yg lain.

Untuk mengetahui waktu  yg kita miliki, kita perlu mrmbuat diagram sepatu Angie Ross yg diajarkan di N21. Kita arsir waktu waktu yg memang sdh kita jual atau makan, dan sisanya bisa kita isi dg menginvestasikan waktu kita.

Tekan tekan tombol, per jam dibayar lebih dari Rp. 5.000.000,-

Keren kan ??

KISS OF DEATH


Pagi tadi habis subuh saya kembali ke Surabaya. Masuk Surabaya jam 8 lebih. Sejak masuk kota, ribuan sepeda motor ikut masuk ke Surabaya. Kemudian di jalan Jemursari setelah Rumah sakit Islam, ada penjual nasi pecel pakai mobil. Sayapun mampir, memesan pecel tumpang (pecel yang diberi sayur tempe yang sdh hancur). Sambil menunggu ibunya melayani pesanan, saya ngobrol dengan bapaknya. Orang asli Kertosono, sekarang tinggal di rusun, usia satu tahun di bawah saya tetapi wajah nampak lebih tua dari saya. Ketika saya beritahu umur saya, beliau tidak percaya. Anak 1 sudah bekerja, beliau dulu pensiunan sebuah BUMN, dan bersyukur di masa tuanya masih diberi rezeki bisa berjualan pecel di tepi jalan. Perjalanan klasik kebanyakan dari kita.

Sambil makan pecel asli Kertosono (katanya) yang enak itu, saya terus mengamati jalan. Mereka yang berangkat kerja naik motor masih memenuhi jalan. Mereka ini nanti sore sore akan ramai ramai kembali ke luar kota, bersama sama pula. Jika kariernya agak meningkat di kantor, mereka akan mengganti motornya dengan mobil. Kemudian meningkat lagi, mereka akan mencicil rumah. Perusahaan akan membuat mereka tetap memiliki pinjaman ke perusahaan. Semakin tinggi gajinya, semakin besar pula pinjamannya. Mereka mendapat apa yang disebut EGO TRAP atau jebakan ego, terkadang disebut KISS OF DEATH atau ciuman kematian. Pemilik perusahaan yang orang kuadran kanan membutuhkan mereka untuk terus menjalankan bisnisnya. Mereka memberi fasilitas kenikmatan yang akan terus dikejar. Dari motor, mereka akan pindah ke mobil 1000 CC yang terjangkau cicilannya. kemudian gajinya naik dan cicilan itu terasa lebih kecil, mereka merasa tidak pantas lagi naik mobil mobil "kelas 1000 cc", pantasnya yang 1500 cc. Ketika gajinya naik lagi, mulai merasa kurang pantas jika naik yang 1500 cc, pantasnya yang 2000 tau 2500 cc. begitulah seterusnya, kepantasan hidup mereka diukur dari CC nya mobil. Mereka terjebak dalam HEDONIC TREADMILL dan menjadi slave of money sejati, yang menukarkan waktunya dengan uang. Time is money menjadi  utama.  Padahal anak anaknya melafalkan cinta orang tuanya bukan dengan LOVE, tetapi TIME. Time is love bagi anak anak dan keluarga. 

Dahulu hal hal semacam itu bagi saya wajar wajar saja. Sayapun nyaris tidak memiliki waktu dengan anak anak. Semua urusan anak anak menjadi urusan ibunya.  Tugas saya cuma satu yaitu bekerja mencari uang dengan cara menolong orang karena saya seorang dokter.  Tetapi sekarang sangat berbeda, setelah mengalami freedom tanpa bekerja mencari uang selama 12 tahun ini, saya jadi tahu nilai sebenarnya dari waktu saya.  Sayapun ingin agar sebanyak mungkin orang bisa seperti saya.

Apakah bisa ? seseorang yang setiap pagi berangkat kerja untuk mempertahankan ekonomi keluarganya seperti mereka yang berlalu lalang di depan saya,  kemudian mendapatkan penghasilan pasif besar sehingga mereka tidak perlu bekerja lagi ?

Prinsipnya semuanya bisa, dengan syarat tentunya harus mau merubah pola pikirnya dulu. Karena dengan pola pikir yang sekarang, sudah pasti tidak bisa. Karena kalau bisa, sudah pasti sejak dahulu sudah mendapatkan penghasilan pasif itu. 

Pikiran akan menjadi tindakan. Tindakan yang diulang ulang akan menjadi kebiasaan, kebiasaan yang kita lakukan terus akan menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi nasib kita. 

Mendapatkan penghasilan pasif tidak pernah bisa dilakukan sendirian, kalau sendiri namanya penghasilan aktif. Penghasilan pasif selalu melibatkan banyak orang dan sekaligus hukum hukum alam yang mengatur hubugan antar manusia. Maka jika kita menginginkan penghasilan pasif, kita harus belajar baik pada semua orang, Gunakan pepatah cina "SERIBU TEMAN KURANG, SATU MUSUH KEBANYAKAN". Mulailah belajar untuk tidak membenci seseorang atau segolongan orang. Jika kepercayaan Anda mengharuskan Anda membenci seseorang atau segolongan orang, maka Anda tinggal memilih, mau tetap memelihara rasa benci dan tidak suka itu atau memiliki penghasilan pasif ? Karena keduanya tidak bisa digabungkan. 

Mereka yang membenci sesuatu yang lebih kaya, tidak akan bisa menjadi kaya. Itulah hukum pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar kita tidak akan mau menjadikan kita mirip dengan yang kita benci. Seringkali kita membenci sesuatu bukan karena pengalaman kita sendiri, tetapi karena masukan masukan dari orang lain. Kita mirip kera H yang mendapat input dari kera E,F,G untuk membenci sesuatu, padahal mereka juga tidak tahu mengapa harus membenci ? Agama kita tidak pernah mengajarkan kita membenci sesuatu, tetapi pemimpin pemimpin kita yang berpolitik atau memiliki kepentingan ekonomi yang kemudian mengajarkan kita membenci sesuatu. Akhirnya yang rugi kita sendiri dan anak anak kita, karena terpaksa hidup pas pas an terus menerus. Menjadi P7, pergi pagi pulang petang penghasilan pas pas an.

Ibu Putu Sri Rahmaningsih pernah bercerita saat Leadership Seminar di Surabaya beberapa tahun lalu. Bagaimana dia mengalami kesulitan ketika berusaha mencapai tingkatan tinggi dalam sebuah bisnis jaringan yang beliau ikuti. Ketika dia konsultasi kepada mentornya yaitu ibu Inneke Sutejo, mentornya langsung bisa menangkap sesuatu dan menanyakan :”Apakah ibu Putu memiliki kebencian kepada seseorang atau sesuatu ?”. Bu Putu mengiyakan, memang ada sesuatu yang beliau benci. Ibu Inneke menyarankan agar perasaan benci itu dilepaskan sehingga bu Putu tidak terganjal lagi kesuksesannya. Bu Putu mengiyakan, tetapi tidak melaksanakan nasehat itu. Peringkatnya tidak naik naik, seolah olah ada batu besar yang menghambat langkahnya. Dan setiap kali konsultasi, hanya satu pertanyaan itu yang ditanyakan oleh ibu Inneke :”Apakah bu Putu masih membenci sesuatu itu?”. Dan bu Putu mengiyakan karena ini ajaran dari agamanya.
Setelah berkali kali melakukan konsultasi dan mendapat pertanyaan yang sama. Akhir bu Putu melepaskan kebencian itu, dan dalam waktu singkat dia berhasil mencapai peringkat tinggi dengan penghasilan saat itu 60 juta sebulan, sekarang kisaran lebih dari 100 juta sebulan penghasilan pasif. Beliau berubah dari orang yang paling miskin di RT nya menjadi orang yang paling kaya. Beliau yang menutup semua keperluan RT jika semua sudah urunan dan masih kurang banyak.

Surabaya, 9 Pebruari 2018
Sigit & Wati.